Kita berhutang waktu satu sama lain, katamu. Aku tertawa. Bagaimana mungkin? Aku sepakat kalau waktu memang mata uang. Kita bisa membeli kehangatan dan keintiman dengan waktu. Namun seberapa besar daya yang kita punya, selamanya hutang waktu itu tak akan bisa dibayar. Tak ada orang yang bisa memutar waktu kembali ke masa lalu, kemudian membayar semua hutang-hutang itu.
Membayar hutang waktu, katamu. Hah! Bagaimana mungkin? Coba jelaskan padaku. Kalau bisa, ayo kita bayar semua hutang-hutang itu. Waktu yang kita janjikan satu sama lain. Tapi tak ditepati.
Ayo kita hentikan waktu. Supaya tak makin bertumpuk. Hutang-hutang tak terbayar di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar