Percayalah sama perilaku orang. Kayaknya itu prinsip yang paling bener buat dipegang saat dewasa. Apalagi makin dewasa, kita ketemu sama banyak banget tipe orang. Ada yang banyak omong, banyak berbuat. Jarang ngomong, banyak berbuat. Banyak ngomong, jarang berbuat. Dan tentunya, ada juga yang jarang dua-duanya. Hehehe.
Makin dewasa, kita harus makin pinter nge-filter pergaulan dan social circle. Apalagi soal pasangan. Setelah kuliah, pertemanan pasti rasanya makin kecil. Kita jadi nyadar mana yang berteman sama kita hanya karena ketemu tiap hari. Tapi jadi nyadar juga mana yang sebenarnya se-visi dan di level yang cocok sama kita. Pas kerja juga akan makin ke-filter. Mana yang bisa dipercaya, mana yang enggak.
Sebagai introvert dengan energi bergaul yang terbatas, cuma orang-orang prioritas lah yang dapat perhatian dari aku tiap hari. Beruntung sih rasanya, masih bisa maintain intimate circle pertemanan dari SMP-kuliah, begitu juga circle-circle yang nggak sengaja kebikin waktu udah dewasa. Bahkan kadang kalau lagi capek banget kerja, aku juga enggak chatty banget ke mereka. Tapi ya mereka paham.
Meskipun gitu, prinsip percaya sama apa yang dilakukan orang tuh paling akurat. Apakah seseorang itu tulus, apakah sesayang itu, apakah sepeduli itu. Semua bisa kelihatan seiring berjalannya waktu. Janji-janji yang diucapkan itu, nggak bisa dipegang walau ditulis pakai materaipun.
Orang yang sayang dan peduli itu bakal kerasa selalu ada. Kita nggak akan merasa sendirian. Walaupun kadang kita ga bisa jabarin betapa lelahnya, tapi somehow, orang yang sayang sama kita itu paham. "Tau kok, kamu lg xxx kan?" padahal akunya nggak ngomong apa-apa loh. Kayak bisa tahu aja dari ekspresi kali ya? Atau mungkin intonasi ngomong, cara ngetik chat. Hahaha.
Sahabat, pasangan, keluarga. Masing-masing pasti punya kesibukan sendiri. Pasti ada harinya mereka juga capek sama sesuatu. Tapi mereka pasti akan pulang ke 'rumah' yang kita bangun bareng-bareng. Walaupun untuk diem menyendiri dulu. Tapi mereka pasti pulang ke rumah tiap hari!
Kata quote-quote mah orang yang sayang sama lo, nggak akan bikin lo bingung. Kalau lo bingung, berarti dia ga sesayang itu. Menurutku, kita pasti ngerasa kok. Apakah ini orang nyaman sama kita, sayang sama kita, care bener-bener sama kita, percaya sama kita? Semua kelihatan dari perilakunya. Bukan cuma datang pas butuh, terus hilang berbulan-bulan. Namanya hubungan, ya dua arah. Bukan satu arah. Kalau cuma satu arah, namanya monolog. Hahahaha.
Kadang kita emang harus step back a little bit. Just to make sure. Kalau agak jauh, kita bisa melihat dengan angle yang berbeda. Kayak gimana sebenarnya hubungan yang kita punya. Karena, yah, masih ada aja orang yang berimajinasi tentang sebuah hubungan yg dia jalani. Padahal aslinya nggak kayak gitu lho. Tapi dia mereka-reka adegan semau dia sendiri. Bahkan berimajinasi bahwa partnernya tuh sempurna gini gitu, padahal aslinya jauuuh dari itu. Lihat aja tuh seberapa banyak timnya Tom kalau nonton 500 Days of Summer! Hmmmmpft.
Anyway, I am glad I have my own wolfpack. I am lucky to have all those people love me this much <3 I am glad I have him, them, them, and them. It means the world to me.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar