Rabu, 20 Maret 2013

pujangga

"Kemana lagi kita akan berlari, setelah kita sepenuhnya menyadari bahwa tiap kisah dalam hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama?
Kemana lagi kita bisa sembunyi, setelah tabir demi tabir pengabur rahasia kehidupan kini semakin terbuka? Bahwa waktulah pada akhirnya yang memegang kendali. Dan sampai kapanpun, upaya untuk bisa ‘memperbudak waktu’ akan selalu menjadi pengharapan tertinggi: agar ada tombol tunda yang bisa ditekan, agar ada masa lalu yang bisa kita kunjungi untuk kita perbaiki. Pengharapan paling tinggi sekaligus yang paling palsu." -Azhar Nurun Ala
"Ada yang jatuh cinta padamu: aku" -Azhar Nurun Ala
"Memandangimu dari sini, dari ruang maya yang tak mungkin kuraba. Menatap wajahmu dalam piksel yang terbatas: kau tampak ceria dan masih seekspresif dulu. Tiba-tiba aku bersyukur Jack Dorsey menemukan Twitter. Hingga aku yakin: di sana kau baik-baik saja. Setidaknya, masih bisa tersenyum." -Azhar Nurun Ala
"Tuhan pasti bertanggung jawab. Menciptakan perpisahan, berarti siap menanggung resiko menerima rentetan do’a-do’a tentang pertemuan yang antri untuk dikabulkan. Tuhan lebih tahu itu. Sudah pasti." -Azhar Nurun Ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar