Jumat, 12 Februari 2010

sekali lagi, ini hanya pendapat saya

ya. uda tau dari judulnya kan?

dsini yang pengen aku bahas adalah spensa dan smala.
aku tumbuh dsini. mereka, mengajarkan aku segalanya. tentang arti hidup. tentang bagaimana jatuh cinta. tentang bagaimana belajar setia. dan semuanya.

selalu ada ketidakpuasan yang timbul dari pemikiran manusia. begitu juga aku, temantemanku juga. x3me sering gak puas sama kinerja guru smala, yang seperti "terima jadi". kita cuma d tes d tes d tes. pernah kah mereka ngajarin suatu materi secara detail? dan nganggep kita bener2 gak bisa, supaya mereka bisa jelasin sejelasjelasnya? well, diantara semua guru, yang memenuhi standarku, cuma 2. beliau berdua ini bner2 ngajarin kita dari A-Z, bahkan mungkin sampe ZZ. ya karena biar kita ngerti. biar murid2nya, gak cuma "asal mudeng". tapi, tadi x3me dapet petuah dari pak Latief. "smala ini bukan cuma transfer ilmu, tapi petuah". yap, berat juga omongannya. aku, seperti biasanya, selalu punya 2 sisi pikiran. aku pikir, bener juga kalau beliau, bahkan guruguru lain juga nganggep kaya gitu. kita emang bisa belajar sendiri, karena kita punya kesadaran maupun uda keturunan pinter haha. tapi, kl ada orang bilang "smala kok gini se", "ngajar opo se guru iki", aku mau jawab "kan smala ngasi petuah, bukan cuma transfer ilmu". ya silakan dsimpulkan sendiri, bisa mikir kaya apa aja lah, makin ga puas, ato makin maklum. itu semua terserah anda :).

sekarang beralih k spensa. aku habis lyt koran hari ini, dan menemukan sang ketos berkata, "Bangga bisa bersekolah di Spensa. Bukan hanya ilmu yang saya dapat, tapi juga belajar untuk hidup". sekilas, semua murid spensa bakal bilang "ya iya lah". tapi buat aku, itu sebuah pernyataan yang jawabannya sama kaya anak spensa "ya iya lah". tapi disini artinya beda. ya iya lah, di manapun kamu sekarang menyetor sisa hidup, di situ lah kamu bakal belajar hidup. di situ lah kamu bakal jatuh bangun. di situ lah kamu bakal nemu sebuah ketulusan yang gak tergantikan dengan apapun. di situ lah kamu bakal jadi karang hebat, tangguh. dan di situ juga, kamu dapat hasilnya, seorang pecundang atau seorang pahlawan. gak cuma d spensa kok, mas. skolah d pinggiran juga tetep belajar hidup dsana. gak skolah puuun, bakal belajar hidup juga. bahkan mungkin jauh lebih parah, karena harus berjuang buat sekolah.

sorry aja nih. gak bermaksud jelekjelekin atau apa. lagipula ini bukan hal penting untuk dbahas kok.

sebenernya aku pengen kita semua sadar, bahwa yang namanya pelajaran hidup itu ada dimanamana. ada tiap detik, kalau kita mau memperhatikan, dan merasakan dengan hati yang jernih. sudah berapa waktu, berapa tenaga, yang kita buangbuang selama ini? kita gak punya alat pengukur buat itu. masih ada waktu kok, yakini aja :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar