Senin, 27 Desember 2010

resolusi

yep. aku bukan orangnya yang selalu bikin ginian tiap akhir taun .. tapi buat taun ini, beda. kebentur sama keadaan yang memburuk di akhir tahun, dan bertambahnya tanggung jawab, saya memutuskan bikin ginian deh .. taun 2010 ini kayanya huah banget .. maksudku, banyak yang telah terjadi padaku, tapi rasanya masih lowong aja (baca: kurang bermanfaat). ngeri deh hiks.

naaaah buat tementemen yang senasib , baru pertama kali bikin resolusi, ada sedikit tips yang aku colong dari web web orang , hasil searching dari google


1. Cari resolusi yang memang HARUS kamu lakukan.
Misalnya: Datang ke kantor jam 08.00 tepat, karena bulan ini kamu sudah mendapat peringatan terakhir untuk tidak datang terlambat lagi dari Boss atau Menelpon pacar minimal sehari sekali, karena pacar kamu sudah mengancam akan PUTUS SAJA, LEBIH BAIK KAMU TINGGALKAN AKU kalo kamu tidak menelpon minimal 1x/hari. Nah kondisi-kondisi ini tepat untuk kamu masukkan ke resolusi tahun baru kamu karena kan mau ga mau harus kamu lakukan juga.
2. Cari resolusi yang SUDAH kamu lakukan atau yang memang KEBIASAAN kamu.
Misalnya: Setiap hari kamu menggosok gigi satu kali sehari pas mandi pagi, nah resolusi yang tepat untuk tahun depan: Saya akan menggosok gigi minimal sehari satu kali. Gampang kan? Minimal resolusi ini pasti tidak akan meleset dan akan kamu kerjakan. Gak mungkin gagal.
3. Pilih resolusi yang kedengeran keren cuma kayaknya ga akan diusahain, tapi kalo emang sempet ya bagus
Ini yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan adventure extreme, misalnya: Sky DivingBungee JumpingSurfingSnowboarding. Percaya deh, walau kamu ga ada rencana sama sekali buat ngerjain itu semua, dan di akhir tahun ga ada yang kekerjain kamu tetep ga akan merasa gagal dan kamu bisa keliatan keren sama orang-orang yang mau baca (entah kenapa) resolusi kamu.
4. Pilih resolusi yang gampang.
Misalnya: Jalan ngelilingin pohon di depan rumah 3 kali puteran. Gampang kan? (kalo kamu punya pohon di depan rumah) Kamu bisa masukkin banyak-banyak resolusi tipe ini, dan setiap kali kamu inget, langsung kamu kerjain jadi ga mungkin gagal. Contoh lain, Ngedipin mata selama 120 detik. ANTI-GAGAL.
5. Pilih resolusi yang tidak terukur atau abstrak
Misalnya: Saya akan jadi orang yang lebih baik. Ga terukur kan? Lebih baik gimana maksudnya? Ya lebih baik aja. :D Atau contoh lain: Saya akan mendengarkan nasihat orang tuaSaya akan memberikan lebih banyak cinta saya pada dunia dll. Dan jangan, JANGAN sekali-sekali memasukkan resolusi menggunakan ukuran, misalnya: Turun berat badan 5 kg atau Lari pagi 3 kali seminggu selama 30 menit setiap pagi. JANGAN, sekali lagi JANGAN melakukan hal ini karena kamu akan gagal menuliskan resolusi tahunan kamu yang ANTI-GAGAL (atau disingkat AGAL) itu.

http://enda.goblogmedia.com/

Bukti Tertulis. Buat resolusi anda dalam bentuk daftar poin-per-poin, cetak, lalu tempel di tempat-tempat yang sering anda lirik (saya, misalnya, akan menempelnya di sebelah monitor laptop yang saya pantengi berjam-jam setiap harinya). Kalau cuma diingat-ingat dalam hati, yakinlah dalam dua minggu berikutnya anda sudah melupakan resolusi itu selama sisa 350 hari berikutnya. :lol:
Jangan bikin resolusi banyak-banyak, maksimal cukup 3 atau 4 saja. Kalau di daftar anda ada lebih dari itu, pilihlah yang paling penting dan mendesak atau yang paling bernilai dan berharga bagi hidup anda. Dengan hanya sedikit resolusi, pencapaian anda bisa lebih fokus dan terarah, kemungkinan berhasilnya pun juga lebih besar.
Buat resolusi yang spesifik. Kalau target resolusi anda abstrak atau rancu, pastilah pencapaiannya juga tidak maksimal karena sulit menentukan titik keberhasilannya., Jangan hanya berikhtiar untuk ‘bisa fotografi’; wujudkan keinginan itu secara spesifik, misalnya ‘mengikuti les fotografi tingkat pemula dan dalam 1 tahun sudah mencapai tingkat mahir’.
Perjelas resolusi dengan langkah-langkah perilaku konkrit. Kita ambil contoh lain: Keinginan ‘hidup lebih sehat’ harus dibarengi dengan proses dan strategi menuju ke sana. Buatlah daftar beberapa tindakan nyata yang bisa mendukung resolusi utama anda, misalnya ‘menyertakan sayur dan buah setiap makan’ atau ‘jogging keliling kompleks rumah tiap jam 5 pagi.’
Target perantara setiap beberapa bulan. Ini fungsinya adalah untuk mengontrol agar kemajuan resolusi anda stabil dan tidak dikebut menjelang akhir tahun (yang pada akhirnya hanya akan membuat anda semakin malas untuk mulai melakukannya). Untuk resolusi ‘berat badan berkurang 5 kilogram dalam setahun’, target perantaranya bisa berbentuk ‘pergi ke dokter gizi bulan ini’ atau ‘berat badan berkurang setengah kilogram tiap dua bulan.’
Resolusi dan perilaku yang realistis untuk dilakukan. Meski mungkin anda yakin bisajogging keliling kompleks rumah tiap jam 5 pagi, coba pikir lagi: realistiskah itu? Semakin sering anda gagal melakukannya, akan semakin malas anda mencapai resolusi yang sudah anda tetapkan. Mungkin ada bisa menurunkan frekuensinya menjadi jogging tiap Sabtu-Minggu saja, sementara di hari biasa anda berolahraga di pekarangan atau dalam rumah.
Catat keberhasilan. Setiap kali anda berhasil melakukan satu perilaku tertentu, catat prestasi itu secara mencolok, misalnya dengan tanda centang hijau besar di sebuah buku khusus atau memasukkan duit seribu di celengan khusus. Ketika nantinya anda sedang merasa malas atau tak termotivasi, anda bisa melihat kembali catatan itu dan teringatkan kalau anda pernah (dan bahkan sering!) berhasil melakukannya.
Beri hadiah bagi diri sendiri, entah ketika memenuhi target perantara atau resolusi utama. Tentukan hadiah seperti apa yang anda inginkan sejak awal merancang resolusi, sehingga hadiah ini bisa menjadi salah satu motivasi tetap sepanjang tahun untuk terus berusaha mencapai resolusi anda.
Ciptakan lingkungan yang mendukung pencapaian resolusi anda. Kalau anda berniat untuk berolahraga pagi-pagi sekali, pasang alarm siapkan sepatu dan baju olahraga di samping ranjang sebelum anda tidur. Sebaliknya, hindari pula lingkungan atau situasi yang bisa menghambat pencapaian resolusi anda, misalnya pergi ke mal-mal tingkat atas ketika anda sedang ingin berhemat.
Anda akan gagal minimal sekali, tapi jangan menyerah. Banyak orang yang tidak pernah berhasil menyelesaikan resolusinya karena mereka langsung menyerah setelah dua-tiga kali khilaf, sesuatu yang disebut sebagai ‘what-the-hell effect‘. Kalau sejak awal anda realistis dengan kesilapan yang mungkin terjadi kemudian, anda akan lebih cepat kembali fokus ke pencapaian target ketimbang berlama-lama menyesali diri. Dan patut disadari pula: kebiasaan buruk yang ingin anda hilangkan lewat resolusi tidak akan pernah 100 persen musnah.
Cari pengawas resolusi anda. Bisa teman, pacar, suami/istri, anak, saudara, orangtua, atau rekan sekerja; pokoknya orang-orang yang sehari-hari sering bersama dengan anda. Beritahu mereka mengenai resolusi anda, dan minta bantuan mereka untuk mengingatkan anda kalau sedang khilaf atau memuji anda jika telah mencapai target tertentu. Lebih baik lagi kalau kalian punya resolusi yang serupa sehingga bisa melakukan resolusi itu secara bersama-sama. Tapi jangan sampai mereka malah jadi ‘setan’ yang menggoda anda lho ya? ^^;
Alternatifnya, buat resolusi anda menjadi sesuatu yang publik. Misalnya mempublikasikan resolusi anda di Friendster/Facebook, blog, atau situs pribadi. Ketika semua orang tahu resolusi anda, ‘tekanan sosial’ yang tak nampak itu tentunya akan membuat anda gengsi jika gagal mencapainya akhir tahun nanti.
Terakhir, hati-hatilah akan efek samping dari resolusi. Menurut John O’Neill, kepala sebuah klinik kecanduan di Houston, AS, banyak kebiasaan buruk yang ingin kita hilangkan dalam resolusi adalah sebuah cara mengatasi stres, misalnya merokok, minum-minum, atau makan banyak. Kalau anda ingin menghilangkan kebiasaan buruk itu, sebaiknya pikirkan juga cara lain untuk menanggulangi stres anda ketika ia datang.

http://popsy.wordpress.com/

then, semoga bermanfaat, selamat mencoba, semoga berhasil. last, happy new year !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar